Radar yang dalam bahasa Inggris merupakan Radio Detection and Ranging, merupakan alat navigasi yang dapat mendeteksi kapal lain, buoy, daratan, hingga mengukur baringan dan jaraknya menggunakan sistem layaknya radio (transmit and received signal).
Dalam navigasi, radar digunakan sebagai alat pencegah tubrukan di laut yang sangat penting, khususnya pada kondisi berkabut dan atau malam hari. Karena radar mampu memberikan informasi yang sama di setiap kondisi. Dengan demikian, pada malam hari pun kita dapat dapat melihat kapal dan pergerakannya seperti layaknya pada siang hari.
Radar di atas kapal dibagi menjadi dua, yaitu X band dan S band. X band adalah radar yang memiliki antena pendek dengan rentang frekuensi 8.0 – 12.0 GHz dan panjang gelombang 2.5 – 3.75 cm. Sedangkan S band, antenanya lebih panjang, rentang frekuensinya 2 – 4 GHz dan panjang gelombang 7.5 – 15 cm.
Karena ukuran dan frekuensi radar S band lebih besar maka produksi gelombang radio dengan kekuatan penetrasi juga lebih besar. Dengan demikian radar S band dapat digunakan untuk observasi objek ataupun cuaca dengan jarak yang jauh. Sebaliknya, X band yang memiliki antena pendek, lebih sensitif dan cocok untuk mendeteksi objek yang kecil.
Singkatnya, berdasarkan SOLAS Chapter 5 regulasi 12, terdapat aturan tentang radar, sebagai berikut:
• 1 September 1984
Tertulis bahwa setelah tanggal tersebut dimulai dari Kapal dengan bobot 500 GT ke atas, harus dilengkapi setidaknya dengan satu RADAR dan harus dilengkapi dengan alat plotting yang efektif, seperti RADAR Plotting Sheet. Kapal dengan bobot 10 ribu Gt harus memiliki 2 intalasi RADAR yang dilengkapi dengan Automatic Radar Plotting Aids (ARPA). ARPA merupakan sistem komputer yang ditambahkan ke dalam instalasi RADAR untuk meghitung secara otomatis CPA dan TCPA kapal lain terhadap kapal kita. Dengan itu, kita dapat memprediksi gerak kapal lain secara cepat atau benda yang mengapung di sekitar kita.
• 1 Februari 1995
Pada tanggal tersebut SOLAS mengeluarkan peraturan bahwasannya RADAR harus bisa beroperasi dalam frekuensi 9 Ghz. Jadi setelah tanggal tesebut kapal penumpang dan kapal dengan bobot 300 GT keatas, yang berlayar di alur pelayaran internasional, harus memiliki RADAR yang dapat beroperasi dalam frekuensi 9 GHz.
Apa alasannya?
Karena RADAR 9 Ghz atau disebut dengan X-band dapat menangkap sinyal yang dipancarkan dari alat keselamatan darurat yg disebut juga Search and Rescue Transponder (SART). Sejatinya, prinsip kerja radar cukup sederhana:
- RADAR dan semua instalas nya mendapatkan tenaga listrik dari generator atau semacamnya.
- Setelah radar dinyalakan dan bekerja normal (transmit mode in DISPLAY SCREEN), signal akan dikirimkan kepada transmitter.
- TRANSMITTER selanjutnya mengirim gelombang radio melalui modulator dan dilanjutkan ke anthena. Fungsi modulator disini sebagai pengatur transmit and receive gelombang pada instalasi RADAR.
- Anthena akan mengirim dan menerima gelombang yang dipancarkan dan dipantulkan kembali oleh objek dalam waktu yang bersamaan.
- Setelah itu objek yang terdeteksi akan ditampilkan pada DISPLAY SCREEN.
Berikut ini merupakan penjelasan fungsi-fungsi dari istilah yang terdapat pada gambar di atas:
- GAIN : pengatur tampilan pada radar terhadap sensitivitas radar dalam mendeteksi objek yang ada.
- RAIN : anti clutter yang berfungsi untuk mengurangi efek dari cuaca berupa awan dan hujan. Dengan instrument rain ini, gambaran yang lebih jelas akan didapatkan karena variabel yang tidak dibutuhkan seperti awan atau hujan akan dihilangkan.
- SEA : anti clutter yang digunakan untuk mengurangi efek cuaca dari ombak atau gelombang, sehingga layar radar akan lebih jelas menampakkan objek-objek yang diperlukan.
- Presentation mode : Terdapat dua mode, yang pertama adalah north up yaitu pengatur yang umumnya memberi tampilan pada radar yang selalu mengarah ke utara atau 000°. Kedua adalah course up yang memberi tampilan pada radar yang mengarah pada arah haluan kapal dengan letak sebenarnya.
- HEADING : haluan kapal.
- SPEED OVER GROUND: monitor yang menunjukkan kecepatan kapal tanpa dipengaruhi oleh arus seolah-olah kapal berjalan diatas daratan.
- SPEED THROUGH THE WATER : figur yang menujukkan kecepatan kapal sebenarnya yang sudah dipengaruhi arus.
- SKALA : adjuster pada radar untuk mengatur luasnya area deteksi radar.
- VECTOR MODE : ada dua jenis vector mode. Pertama, mode relative vector, pengaturan ini menampilkan garis yang menggambarkan arah dan kecepatan dari target yang berubah-ubah, menyesuaikan arah dan kecepatan kapal kita. Dalam hal ini radar dapat menunjukkan apakah kapal target akan melewati haluan atau buritan kapal, jika kapal target lebih cepat dari kapal kita maka, target akan melewati haluan kapal jika lebih lambat maka akan melewati buritan. Kedua adalah True vector yang merupakan garis yang menggambarkan arah dan kecepatan dari target kepada utara sejati.
- RELATIVE MOTION : menggambarkan pergerakan dari target atau kapal kita sendiri berdasarkan kecepatan arah haluan. Lalu untuk relative motion kapal target bergerak sedangkan kapal kita tetap diam.
- TRUE MOTION : menggambarkan pergerakan sejati dari target atau kapal kita, sehingga kapal kita bergerak dan kapal lain tetap diam. True motion ini dapat dipengaruhi oleh arus, inilah yang membedakan true motion dan relative motion.
- TX A (X) : penanda jenis radar yang sedang digunakan dalam hal ini radar yang sedang digunakan adalah radar X band yang ditandai dengan huruf “(X)”.
- OWN POSITION : monitor radar yang menunjukkan lintang dan bujur kapal berdasarkan GPS.
Hal hal yang harus di perhatikan dalam penggunaan radar adalah magnetron. Apakah kamu pernah mendengar kata dynamo? Nah, bentuk magnetron tidak jauh beda dengan dinamo
Magnetron adalah instumen yang penting dalam intalasi RADAR. Fungsi magnetron adalah sebagai pemancar gelombang radio yang diciptakan dari perubahan energi listrik menjadi energi gerak. Nantinya, menimbulkan getaran dan frekuensi sehingga tercipta gelombang radio yang akan dipancarkan oleh anthena.
Bagaimana kita bisa memeriksa magnetron untuk memastikan kondisi nya buruk atau baik?
Pernahkah kamu mendengar tentang “Performance Monitor”?
Setiap radar manual pasti mempunyai penjelasan tersendiri tentang performance monitor. Dalam pengecekan ini, kamu akan menemukan istilah arc atau busur, busur yang diciptakan dari performance monitor ini akan kamu ukur besar jaraknya.
Contoh yang diambil adalah radar FURUNO.
Pada gambar tersebut anda akan melihat jika arc atau busur yang dihasilkan pada performance monitor akan kita ukur jaraknya dengan Variable Range Marker (VRM)
Jika hasilnya sesuai dengan skala yang tercantum pada manual radar, berarti Radar magnetron dalam kondisi yang baik. Selain dari pengecekan performance monitor pada setiap radar magnetron juga memiliki ketentuan untuk lama waktu pemakaiannya (running hours). Kamu dapat melihat dari buku manual radar, sebagai contoh pada RADAR Furuno, setiap running hours 3000 jam, magnetron pada radar tersebut harus di ganti dengan yang baru oleh shore personel atau service engineer yang ditunjuk oleh perusahaan pembuat (maker).
Masalah lain dengan RADAR yang penulis pernah temukan ada pada anthena. Saat itu kapal berlayar di daerah Porvoo,Finlandia dengan suhu atmosfer -20°. Tiba-tiba radar berhenti beroperasi dengan kata lain Radar screen berubah otomatis menjadi standby mode. Ternyata setelah dilihat technical data, anthena radar pada kapal saya tidak memenuhi kriteria untuk Ice class, dimana kapal yg secara spesial berlayar pada daerah yang memiliki suhu rata rata di bawah 0 ° pada musim dingin.
Melihat kasus tersebut, langkah yang diambil adalah mengundang service engineer untuk mengganti anthena dengan anthena ice class yang spesifikasi ketahanan bekerjanya di bawah 0°. Untuk menghindari kasus serupa, maka hal yang harus dilakukan yaitu memastikan spesifikasi radar, sebelum memasuki musim dingin di daerah yang memiliki rata-rata suhu atmosfer dibawah 0°. Cara lainnya adalah kamu tidak boleh mematikan radar atau anthena radar harus berputar terus menerus untuk menghindari stuck. Jadi radar harus beroperasi terus menerus.
Tentunya agak menyulitkan bukan? Cara terbaik adalah mengganti athena Radar yg lama dengan anthena baru yang bisa bertahan dalam keadaan suhu atmosfer dibawah 0°.
Yang terakhir yang pernah dialami penulis adalah blind sector, yaitu daerah atau sektor yang tidak dapat dijangkau oleh radar atau radar tidak bisa mengindentifikasi objek-objek yang berada pada blind sector tersebut.
Terciptanya blind sector dikarenakan gelombang yang di pancarkan melalui anthena terhalang oleh objek yang berada di konstruksi kapal seperti funnel atau cerobong asap, tiang ventilasi, crane, container, dll. Sebenarnya setiap kapal berbeda-beda kriteria blind sector-nya,karena tergantung dari konstruksi kapal.
Tentunya sebagai mualim, kamu harus berhati-hati dan memahami karakteristik blind sector pada kapalmu.
KEREN
om boleh minta soft copy maintenance booknya